Sabtu, 27 Februari 2016

Penyakit Sistem Kardiovaskular pada Kucing -- Dilated Cardiomyopathy (DCM)


2. Dilated Cardiomyopathy (DCM)
         Adalah penyakit di mana otot jantung menjadi lemah dan sangat lembek karena dinding otot jantung menjadi tipis dibanding biasany. Sejalan dengan melemahnya otot jantung, ukuran dan lebar ruang jantung semakin bertambah. Penyakit ini terutama mempengaruhi sisi kiri jantung. Melemahnya otot mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh akibat jantung tidak bisa berkontraksi secara efektif. Pada kucing, penyakit ini telah dikaitkan dengan kekurangan dalam asam amino, taurin.
          Dulu, sebelum pentingnya taurin diketahui secara luas, banyak pakan kucing pabrikan yang tidak cukup mengandung taurin. Namun, pakan kucing hari ini telah mengandung taurin dalam kadar yang tepat. Hasilnya, DCM pada kucing tidak banyak ditemukan seperti sebelumnya. Namun, DCM bisa terjadi pada kucing yang memakan pakan dengan kandungan gizi tidak tepat, misalya makanan rumahan. 
          Kucing yang menderita DCM dapat terkena gagal jantung kongestif sebelah kiri dan kanan. Gejala yang biasa tampak adalah:
  • Susah bernapas
  • Lethargy
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia)
  • Asites
  • Bengkak pada kaki
  • Lemah
  • pingsan (karena dengut jantung yang tidak teratur)
  • cyanosis (kurangnya oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh menyebabkan warna gusi menjadi keunguan atau kebiruan)
Tromboemboli aorta juga dapat terjadi pada kasus DCM. Kondisi ini terjadi saat gumpalan darah yang terbentuk pada jantung longgar dan terjebak pada ujung aorta (pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh). Gumpalan darah dapat menghentikan elirah darah melalui aorta dan menghentikan sirkulasi ke kaki depan. Kucing yang menderita tromboemboli aorta akan mengalami paralisa secara tiba-tiba dan menjadi kesakitan. Susah bernapas dan/atau napas yang cepat akan dapat ditemui juga. Kematian mendadak (sudden death) juga dapat terjadi pada kucing dengan penyakit DCM ini.    

          Diagnosis
        Pemeriksaan fisik kucing dengan DCM bisa atau tidak bisa ditemukan murmur jantung. Penemuan pemeriksaan lain dapat mengarahkan pada gagal jantung kongestif atau mengindikasikan terjadinya tromboemboli. EKG merupakan tes diagnosis yang paling berguna dalam mendiagnosis DCM. Hasil akan menampakkan ruang jantung yang membesar dan perubahan pada otot jantung. Kadar taurin pada darah juga dapat diukur untuk mengetahui adanya kekurangan taurin. Tes laboratorium yang lain misalnya tes darah, X-ray, dan pengukuran tekanan darah, dibutuhkan untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dan untuk mengevaluasi organ tubuh lainnya. 

          Terapi
          Jika kadar taurin tidak cukup, penambahan suplemen taurin pada diet atau mengganti dietnya dengan jumlah taurin yang cukup dapat memberikan hasil perbaikan yang relatif cepat pada gejala DCM. Obat lainnya yang digunakan untuk terapi DCM pada kucing adalah ACE (Angiotensin- Converting Enzyme) inhibitors seperti Enalapril atau Benazepril, obat lainnya yang dapat diberikan adalah pimobendan. Antikoagulan juga sering digunakan untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah yang didalamnya termasuk aspirin dan clopidogrel. Jika gagal jantung kongestif tampak, diuretik seperti furosemid dapat diberikan sebagai salah satu terapi. Tekanan darah tinggi perlu diterapi dengan obat-obatan seperti atenolol atau amlodipine.

Sumber
Diterjemahkan dari:
- http://www.petplace.com/article/cats/diseases-conditions-of-cats/body-structure-function/structure-and-function-of-the-cardiovascular-system-in-cats
- http://icatcare.org/advice/cat-health/cardiomyopathy-heart-disease-cats
- http://vetmedicine.about.com/od/diseasesandconditions/a/CW-DilCardiomyopathySignCauses.htm 
- http://www.petmd.com/cat/conditions/cardiovascular/c_ct_cardiomyopathy_dilated?page=show

Penyakit Sistem Kardiovaskular pada Kucing -- Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM)


Seperti halnya manusia, kucing juga bisa mengalami kelainan atau penyakit pada sistem kardiovaskularnya. Berikut adalah penyakit yang bisa diderita kucing berkaitan dengan sistem kardiovaskular:
  1.  Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM)
              Adalah penyakit pada otot jantung. Pada kasus ini, otot jantung menjadi sangat tebal. Penyakit ini sering mempengaruhi otot pada ventrikel kiri dan septum jantung. Sejalan dengan bertambahnya ukuran dinding jantung, ukuran ruangnya menjadi lebih kecil, di mana hal ini menyebabkan berkurangnya volume darah yang dapat mengalir melewati jantung. Bentuk kardiomiopati ini merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada kucing. Penyakit ini dapat berkembang secara spontan tanpa diketahui sebab pastinya. Namun, mutasi genetik dan faktor predisposisinya diketaui dapat menyebabkan HCM pada kucing. Beberapa famili dari Maine coon diwarisi bentuk penyakit ini. Kucing jantan dewasa lebih sering didapati memiliki penyakit ini. Dan meski tidak ada sebab langsung, hipertensi dan/atau hipertiroidisme dapat memicu komplikasi HCM pada kucing.

             Gejala
    • Kehilangan nafsu makan (anoreksia)
    • Lethargy
    • Denyut melemah
    • Susah bernapas
    • Suara napas pendek, kasar, dan ada gertakan (crackles)
    • Suara jantung yang abnormal
    • Tak dapat berlama-lama bergerak atau cepat kehabisan tenaga
    • Paralisis pada kaki depan disertai dingin pada kaki secara tiba-tiba akibat adanya gumpalan darah pada aorta
    • Perubahan warna bantalan kaki dan bantalan kuku menjadi kebiruan (mengindikasikan kurangnya aliran oksigen ke kaki)
    • Kolaps
    • Gagal jantung mendadak

      Diagnosis
                Perlu adanya anamnesa secara lengkap yang mengarah pada timbulnya gejala termasuk informasi tentang latar belakang genetik pasien. 
                Elektrokardiogram (atau EKG) dapat digunakan untuk memeriksa arus listrik pada otot jantung, dan dapat menunjukkan kelainan pada konduksi listrik jantung (yang mendasari kemampuan jantung untuk berkontraksi / berdenyut), dan juga dapat membantu dokter hewan untuk menentukan
      asal irama jantung abnormal, jika memang ada. Namun, EKG mungkin tidak memadai untuk diagnosis definitif. Radiografi dan ekokardiografi (USG) pencitraan akan lebih berguna untuk memeriksa visual jantung pada pembesaran atau penebalan dinding, atau untuk penebalan katup mitral (yang mengontrol aliran darah antara ventrikel kiri dan atrium kiri). Kondisi lain akan perlu dikonfirmasi sebelum dokter menetapkan kasus HCM. Perlu adanya pemeriksaan tekanan darah untuk memastikam ada atau tidaknya hipertensi, dan darah akan diperiksa untuk mengetahui kadar hormon tiroidnya. Hipertiroidisme akan menunjukkan  gejala yang sama seperti HCM, seperti kelesuan, napas pendek, dan irama jantung yang tidak teratur.


    • Terapi
       
       
    • Calcium-blockers misalnya Diltiazim untuk memperlambat denyut jantung, mengobati denyut jantung tidak teratur, dan mungkin mengurangi pembesaran di ventrikel kiri
    • Beta blocker misalnya atenolol (Tenormin) atau propanolol (Inderal). untuk memperlambat denyut jantung di mana dapat meningkatkan pengisian dan relaksasi ruang pompa, memberikan waktu lebih banyak untuk aliran darah bagi otot jantung itu sendiri memperbaiki denyut jantung yang tak beraturan, mengurangi banyaknya oksigen yang digunakan jantung, dan mengontrol penyumbatan aliran darah. Obat-obatan ini tidak digunakan bila kucing mengalami gagal jantung kongestif. Pada beberapa kasus insiden arrhythmia juga lebih sedikit. Efek samping obat ini beberapa di antaranya adalah bronchospasm (spasme pada bronkus) bila menggunakan propanolol, kelelahan, dan pada dosis yang besar akan memperlambat denyut jantung serta menurunkan tekanan darah.
    • ACE inhibitor, pada kasus-kasus disertai gagal jantung kongestif untuk meningkatkan aliran yang melewati ventrikel. 
    • Aspirin untuk mengurangi risiko penggumpalan darah
    • Warfarin untuk mencegah penggumpalan darah
    • Furosemide (diuretik) untuk membuang kelebihan cairan dari tubuh
    • Spironolactone (diuretik yang kadang digunakan dengan furosemide) untuk kucing dengan gagal jantung kongestif
    • Salep Nitroglycerin untuk meningkatkan aliran dengan cara melebarkan (membuka) ventrikel dan arteri.


      Kucing yang menderita HCM harus melakukan diet sodium yang ketat, terutama bila ada gagal jantung kongestif untuk mempertahankan stabilnya tekanan darah. Memberikan tempat yang aman dan nyaman untuk kucing, menjauhkannya dari peliharaan yang lain maupun anak-anak yang sedang aktif merupakan hal yang penting saat menjalani masa pemulihan. Tekanan dari lingkungan akan mengaktivasi sistem saraf, membuat stres yang sangat besar pada ventrikel kiri yang telah mengalami stres berlebih, dan mungkin dapat menyebabkan gagal jantung. 
Sumber
Diterjemahkan dari laman
- http://www.petplace.com/article/cats/diseases-conditions-of-cats/body-structure-function/structure-and-function-of-the-cardiovascular-system-in-cats
- http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/hcm.aspx
- http://www.petmd.com/cat/conditions/cardiovascular/c_ct_cardiomyopathy_hypertrophic

Rabu, 24 Februari 2016

Sistem Kardiovaskular Kucing (Cardiovascular System of Cat)



       Meliputi jantung dan pembuluh darah. Fungsinya untuk memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang diedarkan mengandung nutrien dan oksigen sebagai penyedia energi untuk sel.
Arteri, kapiler, dan vena bertugas untuk mengontrol jumlah sirkulasi darah dalam tubuh tiap waktunya. Juga mengontrol plasma darah yang termasuk di dalamnya gula, hormon, garam, keasaman, dan konsentrasinya. Tekanan darah (blood pressure) adalah komponen lain dari sistem kardiovaskular yang sehat yang membutuhkan pemantauan terus-menerus oleh tubuh.  

Lokasi Sistem Kardiovaskular
Jantung kucing terletak di dalam rongga dada antara paru kanan dan kiri, memiliki pembungkus yang sangat tipis yang disebut pericard atau perikardium. Letak jantung kucing sepanjang tulang rusuk ketiga hingga keempat.
Pembuluh darah keluar dari jantung dan membentuk sistem saluran ke seluruh tubuh yang membawa darah ke seluruh organ, jaringan, dan sel.

Struktur Umum Sistem Kardiovaskular Kucing
Jantung merupakan organ pusat yang berkontraksi secara ritmis untuk memompa darah terus-menerus melalui pembuluh darah. Kontraksi yang berirama tersebut dinamkan detak jantung.

Jantung memiliki empat ruang yakni dua atrium dan dua ventrikel. Berikut ini adalah bagian dari jantung:
  1. Atrium Kanan
    Sebagai ruang terkumpulnya darah yang berasal dari bagian tubuh yang jauh (dari jantung). Darah dibawa kembali ke bilik kanan atas di beragam pembuluh darah. Level oksigen dalam darah pada ruang ini sangat rendah. Saat atrium kanan berkontraksi, darah mengalir melalui katup trikuspidalis ke dalam ventrikel kanan.
  2. Ventrikel Kanan
    Merupakan bilik atau ruang jantung yang letaknya di sebelah kanan bawah. Saat ventrikel kanan berkontraksi, darah yang diterima dari atrium kanan dipompa keluar jantung menuju arteri pulmoner. Katup pulmoner terletah pada bukaan arteri pulmonaris dan mencegah darah kembali ke dalam ventrikel kanan setelah berkontraksi. Arteri pulmonaris membawa darah ke paru, di mana darah mengambil oksigen dan 'membuang' karbondioksida. Karbondioksida meninggalkan tubuh selama ekspirasi (menghembuskan napas) dan oksigen diambil saat inspirasi (menarik napas).
  3. Atrium Kiri
    Darah yang kaya oksigen yang berasal dari paru kembali ke jantung masuk ke ruang jantung sebelah kiri atas yang disebut atrium kiri. Atrium kiri merupakan ruang terkumpulnya darah kaya oksigen yang kemudian dipompa ke ventrikel kiri. Katup yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri adalah katup mitral.
  4. Ventrikel kiri
    Adalah ruang pompa utama jantung. Ruang yang berada di sebelah kiri bawah dari jantung ini bertanggung jawab dalam memompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang berasal dari ventrikel kiri masuk ke aorta melalui katup aortis. Aorta dan arteri lainnya mengedarkan darah kaya oksigen ini ke seluruh tubuh.
  5. Septum
    Adalah dinding muskular yang memisahkan sisi kiri dan kanan jantung.
  6. Otot jantung
    Otot yang bekerja secara terus-menerus (berkontraksi dan relaksasi) sehingga memerlukan suplai oksigen dan nutrisi yang juga konstan. Arteri koronaris adalah jaringan pembuluh darah yang membawa darah yang oksigen dan nutrisi untuk jantung itu sendiri.
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke berbagai bagian tubuh. Dinding arteri terdiri dari tunica adventitia, tunica media, dan tunica intima. Pembuluh darah kecil yang merupakan cabang dari arteri disebut arteriol.

Vena merupakan pembuluh darah yang tipis yang membawa darah dari berbagai bagian tubuh atau organ kembali ke jantung. Seperti halnya arteri, vena juga memiliki tiga lapis yang tidak setebal lapisan arteri. Vena juga terdiri dari katup, yang memungkinkan aliran darah hanya pada satu arah menuju jantung. Katup-katup tersebut menghentikan darah mengalir kembali ke organ. Pembuluh darah kecil yang mengarah dari kapiler ke vena yang lebih besar disebut venula.

Kapiler merupakan pembuluh darah terkecil yang bahkan hanya beberapa sel darah merah yang bisa lewat melalui tengah kapiler dalam waktu yang bersamaan. Kapiler biasanya berada di antara arteriol dan venula. Dinding kapiler bertindak sebagai membran yang memungkinkan berbagai substansi untuk melakukan pertukaran di antara darah ke dalam jaringan. Substansi ini termasuk oksigen, karbondioksida, air, elektrolit (misalnya sodium, potasium, dll), nutrien, dan mineral. Kapiler adalah tempat utama pertukaran materi antara darah dan jaringan.

Sumber:
Diterjemahkan dari
- http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/anatomy/cat_cardiovascular.aspx
- http://www.petplace.com/article/cats/diseases-conditions-of-cats/body-structure-function/structure-and-function-of-the-cardiovascular-system-in-cats
- http://www.cathealth.com/cardiovascular/the-cardiovascular-system-of-cats





Jumat, 12 Februari 2016

Sistem Organ pada Kucing

Top of Form


1.      Sistem kardiovaskular
Terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem ini berperan dalam memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang diedarkan mengandung nutrien dan oksigen sebagai penyedia energy bagi sel.

2.      Sistem Limfatik
Meliputi nodul limfatik dan pembuluh limfe. Sistem ini merupakan bagian dari system imun yang membantu tubuh untuk melawan penyakit. Juga sebagai partner dari system kardiovaskular untuk mengembalikan cairan yang keluar dari pembuluh darah untuk kembali ke dalam aliran darah.

3.      Sistem Pencernaan
Terdiri dari mulut, gigi, kelenjar ludah (glandula parotis), esofagus, lambung, usus, pankreas, hepar, dan empedu. Sistem ini bertugas mencerna dan menyerap makanan, diakhiri dengan membuang sisa makanan yang tidak terserap keluar dari tubuh.

4.      Sistem Integumenter
Merupakan kulit dan bulu (rambut) yang menutupi tubuh hewan. Kulit melindungi organ di bawahnya. Bulu (rambut) membuat tubuh tetap hangat. Kucing tidak berkeringat melalui kulitnya. Keringat mereka hanya keluar dari telapak kaki dan hidung.

5.      Sistem Muskuloskeletal
Terdiri dari otot, tulang, dan persendian.

6.      Sistem Respiratorik (Sistem Pernapasan)
Terdiri dari mulut, hidung, trakea, pulmo (paru), bronkus dan bronkiolus. Sistem ini bertanggung jawab dalam menghirup udara dan mengeluarkan gas buangan seperti karbondioksida. Karena kucing tidak dapat berkeringat melalui kulit, system pernapasan juga berperan penting dalam menjaga temperature tubuh.

7.      Sistem Urogenital (Sistem Perkemihan)
Meliputi ginjal, ureter, vesica urinaria (kandung kemih), uretra, dan organ genital. Bertanggung jawab dalam membuang produk buangan dari darah dan mengeliminirnya dalam bentuk urin. Organ genital juga termasuk dalam sistem reproduksi.

8.      Sistem Saraf
Meliputi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang terhubung di antara jaringan dan otak dan sumsum tulang belakang.

9.      Sistem Endokrin
Terdiri dari beberapa glandula ang memproduksi hormon, Hormon adalah substansi yang ikut dalam aliran darah dan mempengaruhi beberapa organ. Organ endokrin meliputi kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan sebagian pankreas.

10.  Organ yang merupakan indera khusus
Digunakan dalam berinteraksi dengan lingkungan : penglihatan, perasa, penciuman, dan pendengaran.

11.  Sistem Hematopoietik
Termasuk di dalamnya sumsum tulang yang berada dalam tulang. Tiga jenis sel darah yang dibentuk dalam sumsum tulang: sel darah putih yang bertugas melawan infeksi,sel darah merah sebagai pembawa oksigen, dan platelet (keeping darah) yang merupakan bagian dalam pembekuan darah. 

Sumber:
Diterjemahkan dari http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/anatomy/
Gambar diambil dari http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/anatomy/